ngamal jariyah

مدرسة علي معصوم الثانوية
التابعة لمؤسسة الشيخ علي معصوم
كرابياك يوغياكرتا إندونيسيا


 Ngamal Jariyah 

 Agawe tumindak kang tetep lumaku 




Artikel utama :



Latar Belakang nGamal jariyah


Latar Belakang

IBADAH adalah puncak KETUNDUKAN kepada Alloh Azza wa Jalla, Sang Pencipta. Dan karena itulah manusia tercipta. Sebagaimana firman Alloh Ta’ala :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

( Dan tidaklah AKU ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah / dalam puncak ketundukan ).

Dan salah satu cara untuk menunjukkan sikap tunduk tersebut adalah dengan suatu tindakan yang disebut ; TAQWA. Dimana secara umum diartikan; menjalankan perintah Alloh dan menjauhi laranganNYA. Atau lebih sederhananya lagi dikembalikan kepada makna bahasanya yang berarti JAGA DIRI. Yakni segala tindakan berjaga diri agar tidak terkena teguran dan ancaman Alloh, sekaligus taat setia menjalankan apapun yang diridhoiNYA sampai tercatat oleh MALAIKAT NYA sebagai manusia yang sudah sampai pada puncak ketundukan kepada Alloh semata.

lafal jalalah

Ketaqwaan ini kemudian harus dikonkritkan dalam perbuatan yang disebut AMAL SHOLIH (tindakan pantas) dalam setiap ruang, waktu dan kesempatan. Serta waspada terhadap hal-hal yang bisa menghalangi atau bahkan menghilangkan sikap tunduk kepada Alloh. Contohnya SYUKUR dan SABAR adalah hal wajar dan pantas saat bersikap tunduk kepada Alloh, sebagaimana firmanNYA :

وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

( bersyukur lah anda sekalian kepada Alloh, bila benar hanya kepadaNYA anda sekalian dalam sikap tunduk )

dan juga firmanNYA :

فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ

( tunduklah anda kepadaNYA, serta berlakulah sabar dalam ketundukan kepadaNYA ).

Begitu juga contoh sebaliknya, seperti KESYIRIKAN menghilangkan sikap tunduk ; Alloh berfirman :

فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

( agar dia ber amal sholih, dan tidak menyekutukan ketundukannya kepada Tuhannya pada seorang pun ).

Contoh lagi ; KESOMBONGAN meniadakan sikap tunduk, Alloh berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

( Sungguh orang-orang yang merasa besar / sombong saat seharusnya tunduk kepadaKU, mereka akan masuk neraka JAHANNAM dalam keadaan kerdil nan hina dina ).

Dan masih banyak lagi contoh-contoh lain sikap KONKRIT berlaku tunduk kepadaNYA atau sebaliknya.

Dan ROSULULLOH alaihis sholaatu was sallam memberikan inti sari acuan dan barometer pembekalan hidup di dunia dalam 3 hal, Pertama yaitu: IMAN atau percaya diri sebagai STANDAR ISI modal kepercayaan dalam hati. Kedua yaitu : ISLAM yang menjadi STANDAR PROSES dalam mengaplikasikan standar yang pertama. Dan ketiga adalah: IHSAN sebagai bentuk STANDAR NILAI dari standar isi yang sudah terintegrasi dengan standar proses.


" Iman + Islam = Ihsan "


IMAN, ISLAM dan IHSAN menjadi acuan semua perbuatan manusia. Tidak bisa dikatakan sama, antara kejujuran, kebersihan, kesabaran dan kebenaran orang beriman dengan orang yang tidak beriman. Bahkan orang yang sama-sama beriman pun juga akan berbeda bobot proses dan hasil akhirnya. Tidak bisa dikatakan sama nilainya, antara orang yang beriman lalu berjuang dengan harta, jiwa dan raganya, dengan perjuangan orang beriman yang hanya berjuang dengan jiwa dan raganya saja, demikian seterusnya.

IMAN, ISLAM dan IHSAN sangat menentukan kualitas setiap nafas hidup orang beribadah. Dan sebagaimana rizqi menjadi RAHMAT yang dianugrahkan kepada setiap makhluq melalui TAQDIRNYA, maka iman pun demkian adanya. Ada yang mendapat bagian banyak dan ada pula yang hanya setimbang BIJI DZARROH. Namun apapun dan berapapun bagian yang diterima, tugas manusia hanya MENGIMANI dan mengamininya, dengan menjadikannya sebagai MODAL JIHAD perjuangan. Karena manusia tidak tahu, berapa sebenarnya bagian taqdir yang seharusnya diterima.

Untuk itulah, perlu mencermati STRATEGI JIHAD yang seharusnya dilakukan. Baik dari sisi modal ketangkasan, kesehatan, finansial, kesempatan, dan minimal nafas tersisa, dengan berbekal keyaqinan firman Alloh ;

وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

( siapapun yang berjuang, sungguh sebenarnya dia berjuang untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Alloh tidak butuh pada seisi semesta ).

Atau ujung dari segala usaha perjuangan, tetap akan kembali kepada dirinya, meski terlihat seolah berjuang untuk orang lain.

Dan salah satu cara untuk mencermati strategi jihad adalah melakukan ibadah yang TETAP BERLANGSUNG seterusnya, meski kesempatan beramal salih sudah tiada seiring ruh yang berpindah ke alam baka. Amal yang tetap berkelanjutan inilah yang kemudian disebut ; NGAMAL JARIYAH.

Semoga Alloh menganugrahkan kepada kita semua salam, rahmat dan keberkahanNYA. Amiiin.